Salah satu upaya menjaga keharmonisan dalam kehidupan berumah tangga adalah menjaga kehidupan seksual pasangan suami istri, oleh karena itu banyak pria yang merasa sangat perlu menjaga stamina agar dapat memberikan performa yang menyenangkan pasangannya di ranjang.
Tentu saja istilah ‘Disfungsi Ereksi’ menjadi suatu momok yang menakutkan bagi banyak pria, karena hal tersebut tentu saja akan mempengaruhi kehidupan berpasangan, khususnya kaum adam.
Disfungsi ereksi sendiri adalah suatu keadaan dimana seorang pria tidak dapat mempertahankan ereksi yang cukup untuk berhubungan seksual, bahkan meskipun telah mengalami rangsangan seksual. Hal tersebut sebenarnya hal yang umum dialami oleh banyak pria di seluruh dunia.
Hal tersebut bisa disebabkan oleh banyak hal, diantaranya seperti ; penyakit jantung, diabetes, tekanan darah tinggi, gaya hidup yang tidak sehat, dan juga masalah psikologis seperti kecemasan atau bahkan depresi. Kondisi ketidakmampuan tersebut disebut juga dengan impotensi dan bisa menyerang segala usia, meskipun pria yang telah lanjut usia berpotensi lebih rentan terkena Disfungsi tersebut.
Selain berpengaruh pada kehidupan seksual yang berpotensi menjadi negatif, Disfungsi Ereksi juga menjadi hal yang sangat mempengaruhi kepercayaan diri seorang pria.
Rata - rata lama ereksi pria normal adalah sekitar 5,4 menit, namun hal tersebut bukanlah patokan mutlak, karena hal tersebut bisa berbeda-beda pada setiap pria, menyesuaikan kondisi kesehatan dan psikologis pria tersebut.
Namun, hal yang perlu diingat juga adalah, seorang pria baru bisa diduga mengalami impotensi jika selalu mengalami disfungsi ereksi setiap kali akan berhubungan seksual dalam kurun waktu 6 bulan atau lebih, jika hanya sesekali seorang pria mengalami disfungsi, belum tentu ia mengidap impotensi atau lemah syahwat.
Disfungsi ereksi dapat mengakibatkan perubahan dalam kehidupan seksual seseorang. Beberapa perubahan yang perlu dikenali diantaranya:
1. Kesulitan dalam mencapai atau mempertahankan ereksi yang cukup keras untuk berhubungan seksual.
2. Menurunnya kepercayaan diri dan rasa percaya diri dalam performa seksual.
3. Stres dan kecemasan yang mungkin muncul berkaitan dengan masalah ereksi.
4. Gangguan dalam hubungan intim dengan pasangan karena kesulitan dalam mencapai kepuasan seksual bersama. Serta munculnya penurunan keintiman emosional karena sering terjadi bahwa Disfungsi ereksi dapat menyebabkan penurunan keintiman emosional antara pasangan, karena kekecewaan dan ketegangan yang mungkin muncul.
5. Perubahan dalam pola hubungan seksual, misalnya frekuensi atau jenis aktivitas yang dilakukan.
6. Usaha mencari solusi seperti obat-obatan atau terapi seksual.
7. Pengaruh emosional seperti depresi atau perasaan frustasi.
Penting untuk mengetahui perubahan ini dan mencari bantuan medis jika diperlukan, untuk mengatasi disfungsi ereksi dan memulihkan kehidupan seksual yang sehat. Konsultasikan dengan dokter atau profesional kesehatan untuk penanganan yang sesuai kondisi.
jika Anda atau pasangan Anda mengalami hal tidak menyenangkan ini, perlu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi, mulai dari gaya hidup yang perlu diperhatikan hingga pola makan. Karena dalam beberapa kasus, perubahan gaya hidup seperti diet sehat, olahraga teratur, dan pengurangan stres dapat membantu mengurangi gejala disfungsi ereksi.
Perubahan gaya hidup yang mungkin bisa dilakukan adalah ;
Berhenti merokok
menurunkan berat badan jika perlu
rutin berolahraga
tidak mengkonsumsi alkohol,
dan juga memperbaiki hubungan dengan pasangan Anda. Perlunya dukungan pasangan, karena Peran pasangan dalam memberikan dukungan emosional dan pengertian sangat penting dalam mengatasi disfungsi ereksi.
Memperbaiki pola makan menjadi lebih sehat, beberapa makanan yang dianjurkan untuk mengatasi disfungsi ereksi seperti daging organik, ikan berlemak, tiram, ABC (Apel, Berry, dan Cherry), hingga pisang
Disfungsi ereksi juga dapat mempengaruhi kehidupan sosial seseorang, karena mungkin menghindari situasi-situasi sosial yang melibatkan aktivitas seksual. Oleh karena itu penting untuk mengidentifikasi penyebab mendasar disfungsi ereksi, seperti masalah kesehatan atau psikologis, karena penanganan akan berbeda tergantung pada penyebabnya.
Disfungsi ereksi yang tidak diatasi dengan baik dapat memiliki dampak jangka panjang pada kehidupan seksual dan hubungan. Oleh karena itu, penanganan yang tepat sangat penting.
Pilihan Pengobatan
Selain obat-obatan, ada juga pilihan pengobatan lain seperti terapi konseling atau terapi seksual yang dapat membantu mengatasi disfungsi ereksi. Sementara untuk obat-obatan, salah satu produk yang dapat menjadi pilihan adalah dengan mengkonsumsi Ericfil.
Ericfil 100 Mg adalah jenis obat yang mengandung sildenafil citrate, digunakan untuk membantu pria dewasa yang mengalami disfungsi ereksi. Cara kerja Ericfil ini dengan mempengaruhi pembuluh darah di sekitar alat kelamin pria. Oleh karena itu anjuran mengkonsumsi Ericfil adalah satu jam sebelum melakukan hubungan suami istri.
Perlu diingat juga bahwa Ericfil masuk ke dalam golongan obat keras sehingga diperlukan resep dokter untuk membelinya.
Baca juga Rekomendasi Obat Disfungsi Ereksi
Penting untuk diingat bahwa disfungsi ereksi adalah masalah umum dan dapat diatasi dengan baik dengan perawatan yang sesuai. Cobalah untuk tetap membangun komunikasi yang baik dengan pasangan, adakalanya pembicaraan tentang gangguan seksual ini masih dianggap tabu, namun keterbukaan dan saling pengertian sangat dibutuhkan agar hubungan tetap dapat kembali harmonis.
Konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk evaluasi dan rencana penanganan yang sesuai dengan kebutuhan agar penderita disfungsi ereksi bisa kembali normal.