Friday, March 17, 2017

Topeng Cisalak dari Masa ke Masa


pic source; Depok Online
Topeng Cisalak Dari masa ke masa
Selama ini  kita mengenal topeng adalah hanya tarian, namun sebenarnya secara istilah topeng bukan berarti kedok, atau seni tari dengan penutup wajah. namun   merupakan Salah satu kesenian teater rakyat yang bermula dan berkembang sebagai budaya betawi yang terdiri Dari unsur musik,  tari, dan  drama.
Pada zaman dahulu masyarakat di wilayah Depok gemar dan mengapresiasi seni pertunjukan topeng dan wayang golek, biasanya untuk memeriahkan acara atau pesta keluarga.
Sekitar tahun 1920-an terdapat puluhan rombongan atau kelompok kesenian ini. 3 diantaranya berdomisili di cisalak yaitu topeng kinang pimpinan haji Djiun, topeng Awi pimpinan bapak Mingsing dan topeng Senel pimpinan bapak Buang. Masing - masing kelompok memiliki penggemar di daerah yang berbeda.
Apabila panggilan berpentas sedang sepi, biasanya pada musim paceklik rombongan topeng akan mengadakan pertunjukan keliling dari kampung ke kampung yang disebut juga 'ngamen' . Untuk bayarannya sesuai dengan babak yang dimainkan sehingga muncul sebutan topeng babakan. Untuk topeng kinang sendiri membatasi diri hanya ngamen di wilayah betawi atau Jakarta pada perayaan hari hari besar seperti tahun baru masehi dan imlek. Hal tersebut agar lebih dikenal masyarakat kota dan tingkat atas sehingga menghasilkan uang lebih besar.
Di tahun 1923, topeng mendapat kesempatan untuk berpentas di pasar gambir (semacam PRJ saat ini)
Di tahun 1924, Tari kinang berhasil memenangkan lomba tari yang diselenggarakan di pasar gambir, lalu dibuatkan video penampilan mereka dalam piringan hitam oleh firma thio Tek Hong. Sehingga popularitas topeng kinang semakin meningkat.
Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia (1942 - 1945) rombongan topeng awi dan topeng senel memutuskan untuk berhenti pentas. Sehingga tersisa satu rombongan topeng yang masih aktif yaitu topeng kinang bapak Djiun. Sejak itu topeng kinang dikenal dengan nama topeng cisalak.
Pada tahun 1958 bapak Djiun meninggal dunia, pimpinan topeng kinang dilanjutkan oleh bapak Bokir dan dua saudara nya bapak Kisam dan bapak Dalih yang merupakan putra mak Kinang. Semenjak kematian bapak Djiun mak Kinang tidak aktif lagi di pentas topeng kecuali ada permintaan dari orang yang membayar nazaar, ilmu tarinya ia turunkan kepada anak - anaknya dan juga menantunya.
Pada tahun 1967, bapak Bokir mendirikan rombongan topeng sendiri di kampung Dukuh kramatjati Jakarta Timur. Dengan nama Setia Warga, sedangkan topeng kinang di cisalak diberi nama topeng kinang putra dipimpin oleh bapak Dalih dan bapak Kisam.
Ada tahun 1973, topeng cisalak sebagai teater tradisi yang total mulai dikenal secara regional sejak ikut serta dalam festival teater rakyat sejawa barat di Bandung. Mewakili kabupaten Bogor dan meraih gelar juara umum.
Pada tahun 1977, salah satu tari topeng cisalak yaitu Lipat Gandes berhasil masuk 10 besar salad festival tari rakyat yang diselenggarakan Direktorat Kesenian Departement Pendidikan dan Kebudayaan, sehingga tarian yang dipentaskan oleh rombongan Setia Warga tersebut semakin dikenal secara nasional.
Pada tahun tersebut pula bapak Kisam membentuk rombongan topeng sendiri di wilayah ciracas Jakarta Timur dengan nama Ratnasari.
Ketiga rombongan topeng tersebut masih saling membantu dan bekerjasama, topeng setia warga unggul dengan bodoran atau lawakannya, topeng kinang putra pada segi karawitan dan drama tradisinya, topeng ratnasari dengan tari - tariannya.
Sampai pada generasi selanjutnya estafet kepemimpinan dan pengelolaan topeng ini dipegang oleh cucu cucu bapak Djiun dan mak Kinang. Meskipun tidak lagi dipertunjukan seperti awalnya dulu sebagai pertunjukan total tradisi namun lebih banyak hanya berupa tarian. Untuk saat ini para pelestari budaya dan tradisi terutama betawi masih tetap mempertahankan eksistensi Topeng Cisalak.
(RP disadur dr materi seminar seni kota Depok oleh H. Rahmat Ruchiat, budayawan Betawi)

No comments:

Post a Comment

Reuni 2 Dekade Alumni Pondok Modern Gontor Putri 2004 di Solo, Jawa Tengah

Pesantren Putri Pondok Modern Darussalam Gontor yang diresmikan sejak 1990, telah meluluskan banyak santriwati yang berkiprah di masyarakat....