Tuesday, January 10, 2017

RP – PEOPLE STORY – Kartini sripanggung Topeng Cisalak

Topeng cisalak yang merupakan salah satu teater rakyat yang terdiri dari unsur musik, tari, dan drama. Kesenian ini dikenal hidup dan berkembang di budaya Betawi.

Mengalami perjalanan yang cukup panjang sejak era penjajahan di Indonesia, Dulu kala kesenian ini menjadi salah satu favorit di kalangan masyarakat pribumi Depok khususnya. Dan salah satu Rombongan penggiat kesenian tersebut yang cukup terkenal berdomisili di Cisalak, Depok. Bermula dari pasangan H. Djiun dan mak Kinang yang melestarikan kesenian tersebut dan membesarkannya sehingga dikenal sebagai generasi pertama Topeng Cisalak.

Namun terlalu panjang rasanya jika saya menceritakan tentang perjalanan Topeng Cisalak ini ( akan saya ceritakan di bagian lain y) jadi kali ini saya akan berbagi tentang seseorang yang saat ini masih menjadi seniman pelestari kesenian topeng Cisalak ini yang saat ini hanya dipertunjukkan di unsur tari dan bukanlah sebagai teater rakyat karena kondisi pola budaya masyarakat yang juga telah bergeser saat ini.

Beliau adalah ibu Kartini Kisam, lahir di Cijantung Jakarta Timur 5 Maret 1960 sebagai anak dari H. Kisam Djiun (putra H. Djiun – Mak Kinang) dan ibu Nasah. Lahir dan dibesarkan di keluarga seniman tak serta merta membuat Kartini kecil langsung tertarik untuk naik panggung sebagaimana ibu dan neneknya, Kartini lebih banyak menghabiskan waktu dengan kakek neneknya karena ibunya meninggal ketika ia berusia 7 tahun. Mulanya Kartini hanya menyaksikan ayah ibunya, kakek neneknya mementaskan Topeng Cisalak dari tepi panggung, barulah tak lama setelah ibunya meninggal ia mulai mempelajari Tari topeng Cisalak dari neneknya langsung Mak Kinang sang maestro tari topeng Betawi pada masa itu.

Pada tahun 1973 menjadi awal perjalanan panjang Kartini memilih karir yang ia tekuni hingga saat ini, Kartini tampil untuk pertama kalinya pada Pagelaran kesenian Bandung, Jawa Barat. Ketika itu ia menggantikan sang nenek yang jatuh sakit dan tidak dapat tampil, bermodal kepercayaan diri dan keyakinan sebagai pewaris Kartini tampil untuk pertama kalinya pada sebuah Pagelaran Besar pada masa itu. Dan ternyata penampilannya mendapat apresiasi yang luar biasa dan membuat Kartini semakin yakin untuk menggeluti tari Topeng dan melestarikannya. Ia memutuskan untuk menggeluti tarian topeng tersebut meskipun karena kesibukannya itulah akhirnya ia terpaksa mengundurkan diri dari pendidikan sekolah formalnya.
Ibu Kartini Kisam [source from Travel- Kompas.com]

Jam terbang yang semakin tinggi membuatnya semakin banyak berlatih dan mematangkan kemampuannya menampilkan Topeng Betawi, tak hanya didalam negeri seperti Jawa, Bali, Kalimantan, Sumatera, dan Nusa Tenggara, ia bahkan telah melanglang buana ke mancanegara dengan tariannya seperti ke Hongkong (1981), Singapura (1985), Nigeria, dan Mesir (1997).

Saat ini meskipun Topeng Kinang atau Topeng Cisalak sudah tak semasyhur zaman dulu namun Kartini masih giat mengajarkannya di sanggar milik keluarga Sanggar seni Ratna Sari. Uniknya meski ia tidak tamat Sekolah Dasar namun ia dapat mengajar mulai dari jenjang anak-anak di sejumlah sekolah hingga perguruan tinggi, seperti menjadi dosen tamu di Universitas Negeri Jakarta dan Institut Kesenian Jakarta. Selain itu ia juga mengajar di sejumlah sanggar senidan Balai Kesenian Jakarta.

Kerja keras Kartini mengembangkan kesenian Tari Topeng Betawi dianugerahi beberapa penghargaan diantaranya:
-          Penghargaan Anugerah Budaya dari Gubernur DKI Jakarta (2005)
-          Anugerah Maestro Seniman Topeng Betawi dari Dirjen Kebudayaan, Kementrian Pariwisata dan Kebudayaan RI (2008)
-          Maestro Topeng Betawi dan Seniman tari tradisi  dari Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo (2012)

Kedepannya semoga Kartini Kartini sripanggung Topeng Cisalak / Topeng Betawi lainnya akan ada dari generasi berikutnya untuk melestarikan budaya bangsa yang semakin tergerus zaman ini.


(referensi ; Materi Seminar kesenian Kota Depok 22 Desember 2016)
Bu Kartini sebagai pembicara di Seminar Seni Depok

No comments:

Post a Comment

Reuni 2 Dekade Alumni Pondok Modern Gontor Putri 2004 di Solo, Jawa Tengah

Pesantren Putri Pondok Modern Darussalam Gontor yang diresmikan sejak 1990, telah meluluskan banyak santriwati yang berkiprah di masyarakat....