gue g tau brp banyak anak perempuan yg bisa tahan untuk terus hidup dalam kondisi tidak menyenangkan.
punya bapak yg tidak setia terhadap ibunya, diperlakukan seperti pembantu sejak kecil, mengalami kekerasan fisik sejak kecil bahkan hingga sampai di bangku kuliah, mengalami kekerasan verbal sejak kecil.
hidup dengan menyaksikan pertengkaran orang tua, mendengar bapaknya mencaci maki ibunya dan menjelek jelekkan saudaranya.
lalu ternyata g sampe disitu, bahkan setelah si anak perempuan ditinggalin gitu aja sama lelaki setelah memiliki anak, sang bapak pun tetap tidak berubah tetap saja melanjutkan affairnya dengan dalih ibu si anak tidak becus ngurus dirinya padahal semua kerusakan bermula dari dia si kepala keluarga.
Dia g pernah menghargai apa yg anak istrinya bilang, dan entah hobi atau watak beberapa orang di kluarga si perempuan termasuk orang yg bermuka dua, entahlah gue jadi berfikir bahwa penyakit muka dua itu menular atau ada unsur genetik, oleh karena itu gue memilih untuk tidak banyak berhubungan dengan org macam gitu karena bikin bingung dan ricuh.
anak dari si anak perempuan sebenarnya anak yg baik dan pintar, mulanya mereka baik baik saja meski cuma hidup berdua di rumah kecil, meski kliatannya miskin dan menyedihkan tapi hepi buat jalaninnya, feel g banyak kekurangan dalam hidup. lalu sejak ortu tau kalo si anak perempuan punya anak lelaki dan mereka mulai intervensi dalam kehidupan si anak perempuan dan anaknya, disitulah musibah dimulai, intervensi intervensi yang g penting mulai hadir ke dalam kehidupan mereka berdua, buyarlah kehidupan bahagia keduanya.
Dan entah kenapa seperti mengulang masa kecil si anak perempuan yg penuh dengan celaan dan bentakan, anak lelakinya pun mengalami hal itu seiring dengan makin besarnya dia. hal tersebut mempengaruhi kondisi ibunya sehingga mulai tidak bisa fokus dlm memikirkan finansial mereka, mereka berdua kehilangan banyak kebahagiaan. kehilangan banyak waktu bersama, kehilangan kepercayaan terhadap org disekitarnya. terlebih dengan perlakuan si bapak yg seringkali berusaha menghilangkan garis keturunan asli dr anak si anak perempuannya, dan ibunya si anak perempuan yg sering meperlakukan anak lelaki si perempuan dengan kasar.
sementara si anak perempuan dan anaknya tidak diijinkan mengeluh sedikitpun karena sedikit saja protes maka caci makian dan celaan yg akan mereka terima. ditambah lagi si bapak yg masih tidak setia meski si anak perempuannya sudah mengalami hal yang buruk berkaitan dengan lelaki asing.
gue g tau berapa banyak anak perempuan yg bisa hidup waras setelah selama 30 tahun hidup dalam kondisi seperti itu.
Monday, November 6, 2017
Guntur telling story about Dian
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Reuni 2 Dekade Alumni Pondok Modern Gontor Putri 2004 di Solo, Jawa Tengah
Pesantren Putri Pondok Modern Darussalam Gontor yang diresmikan sejak 1990, telah meluluskan banyak santriwati yang berkiprah di masyarakat....
-
(pic. Wikimapia) Sebuah gerbang sederhana namun kokoh menyambut saya setelah perjalanan kurang lebih 27 KM dari stasiun Tan...
-
pic source; Depok Online Topeng Cisalak Dari masa ke masa Selama ini kita mengenal topeng adalah hanya tarian, namun sebenarnya se...
-
Setiap wanita tentu ingin menjadi cantik, untuk itu produk perawatan wanita laris manis di pasaran. Tapi perlu diingat bahwa sebaiknya tidak...
No comments:
Post a Comment