Monday, April 22, 2019

RP Movie - Hotel Mumbai, Drama Terorisme Dengan Realita Menegangkan.

Official poster Hotel Mumbai Movie
Udah lama banget gak ke bioskop gaes buat nonton film, meski sebenarnya kantor sebelahan sama salah satu mall hits di ibukota. Belum ada film yang berhasil menggerakkan gue aja gitu rasanya buat melantai ( eh brasa dancing ahahaha ) ke karpet bioskop.

Sampe beberapa waktu lalu tiba tiba seseorang nge-chat gue perihal film ini, well amazing di awal karena that person not a kind of yang bisa nonton apa aja I mean film yang di kemukakan merupakan sebuah film internasional namun bertema dan produksi India yang kadang orang udah under estimate duluan dengan drama tari-tarian, kisah cinta yang rumit, atau kejahatan tuan Takur yang akan ditumpas oleh inspektur Vijay 😅😁.

But, Hotel Mumbai is totally different gaes, u won't find any tari-tarian, lagu laguan dengan aktris seksi dan gagah bahkan lagu lagu musik manjah. This movie show you the real life in India. Kehidupan kota Mumbai dari sisi kelas bawah hingga kehidupan sebuah hotel mewah di kota tersebut.

Film ini diangkat dari kisah nyata yang terjadi di Mumbai, India pada tanggal 26 hingga 29 November 2008. Mumbai sebagai ibukota finansial dan salah satu kota yang sibuk di India merupakan kota yang padat dan banyak didatangi wisatawan dari berbagai negara.

Peristiwa mencekam ini menewaskan sekitar 188 orang dan sekurang kurangnya 22 orang warga asing dan 370 orang yang cedera. Hal tersebut karena penyerangan dilakukan di banyak bagian ruang publik kota Mumbai dan puncaknya di Hotel bintang lima Taj Mahal dimana para pelaku teroris menyerang, menyandera, dan melakukan peledakan sementara di dalam gedung hotel tersebut masih banyak tamu hotel yang terjebak.

Tragedi Mumbai sebenarnya telah beberapa kali diangkat menjadi sebuah film, namun film karya Anthony Maras ini menurut gue yang paling menegangkan diantara yang lainnya, film berdurasi 2 jam 3 menit ini membuat penontonnya akan banyak menahan nafas dan menguras emosi karena meski tidak menggunakan efek visual kekinian namun adegan adegan yang diciptakan tidak ada yang berulang proses para pelaku teroris mengeksekusi tiap orang dan tamu hotel khususnya dilakukan secara berbeda dengan situasi dan tempat yang berbeda pula secara satu persatu sehingga ketegangan yang tercipta terasa berkelanjutan di sepanjang film. Sensasinya menurut gue sangat berbeda dibanding menyaksikan film horor penuh setan sekalipun.

( Dev Patel ; source from imdb.com )

Di film ini juga diceritakan dari berbagai sudut pandang meskipun tetap ada tokoh utama yaitu Arjun yang diperankan oleh aktor India Dev Patel yang berkebangsaan Inggris yang telah lama juga wara wiri di beberapa film hollywood seperti The Last Airbender, Slumdog Millionare, Lion, dan The Man Who Know Infinity. Namun tokoh tokoh lainnya pun terasa seimbang peranannya sehingga bagi gue film ini tidak membosankan meski dengan tokoh yang secara visual biasa saja tidak ada yang berlebihan dan nampak seperti hal realistis yang memang terjadi dalam kehidupan nyata.

Sinopsis resminya :
Kisah nyata serangan teroris Taj Hotel di kota Mumbai. Saat staf hotel mempertaruhkan hidup mereka untuk menjaga semua tamu tetap aman. Saat semua orang membuat pengorbanan yang luar biasa untuk melindungi diri sendiri dan keluarga mereka.

Dibintangi oleh Dev Patel, Armie Hammer, Nazanin Boniadi, Amandeep Singh, Suhail Nayyar, Manoj Mehra, Dinesh Kumar, Tilda Cobham - Hervey, dan Jason Isaacs.

Trailer resminya dapat dilihat di Hotel Mumbai Trailer

Disutradari oleh Sutradara Australia Anthony Maras yang mengemas film ini dengan cerita sederhana namun dekat dan menyentuh. Selain peristiwa tragedinya, Anthony Maras juga mengupas dari sisi pelaku terorisme, hal yang jarang di berikan pada film lain yang mengangkat suatu tragedi terorisme. Dan menurut gue hal tersebut sangat bagus disampaikan dan patut di saksikan oleh siapapun tentang bagaimana sebenarnya proses seseorang menjadi teroris dan apa yang melatarbelakangi mereka memilih jalan tersebut. Hal tersebut dapat menjadi suatu hal untuk membuat suatu awareness akan bahaya terorisme tersebut dan juga kemungkinan perihal rekruitmennya. Hal hal tersebut dikemukakan tanpa mendiskreditkan kelompok atau agama apapun, bahkan menurut gue muslim di daerah yang rawan rekrutment atau penyebaran paham radikal perlu menyaksikan film ini untuk meningkatkan kesadaran perihal bahaya dan akibat dari tindakan terorisme itu sendiri.

Gue sebagai muslim secara pribadi tidak merasa tersinggung atau terdiskreditkan atas apa yang ada di film ini terlebih karena memang nyatanya kejadian serangan Mumbai tersebut didalangi oleh Deccan Mujahidin atau menurut pengakuan pelaku yang tertangkap merupakan bagian dari Lashkar e-Thaiba berbasis di Pakistan, dan motif uang yang lebih banyak menjadi latar belakang dari para pelaku tersebut berani melakukan tindakan terorisme tersebut, yang pada hakikatnya mereka digambarkan merupakan muslim yang taat juga hal tersebut terlihat dari adegan dimana salah satu pelaku menolak untuk menyentuh dada seorang turis wanita oriental yang telah tewas tertembak meski berulang kali diperintahkan oleh otak dari gerakan tersebut, namun dia tetap menolak karena merasa yakin bahwa hal tersebut dilarang. Begitu pula saat seorang pelaku memakan pizza dan mengeluarkannya kembali karena rekannya mencandainya dengan mengatakan bahwa topping pizza tersebut merupakan daging babi yang diharamkan dalam agama Islam meski sebenarnya merupakan sayuran. Dan yang paling dilematis adalah ketika seorang pelaku yang ditugaskan untuk membunuh beberapa tamu hotel yang dijadikan sandera karena dianggap merupakan orang penting, dan dia tidak menembak Zahra karena wanita tersebut melafalkan kalimat syahadat dan kalimat tauhid ketika David suaminya ditembak dan ia yang berikutnya akan dihabisi namun pelaku teroris tersebut menolak menembak Zahra meski berulang kali diperintahkan dan dihasut melalui telepon oleh otak dari gerakan tersebut, dan memilih untuk meninggalkan Zahra.

Ending film ini cukup sederhana namun menyentuh karena bagaimana mereka yang selamat dari tragedi tersebut dapat mengambil hikmah untuk lebih menghargai hidup dan melanjutkan hidup mereka.

Buat gue film ini keren banget dan tidak mengecewakan, RECOMMENDED !



No comments:

Post a Comment

Reuni 2 Dekade Alumni Pondok Modern Gontor Putri 2004 di Solo, Jawa Tengah

Pesantren Putri Pondok Modern Darussalam Gontor yang diresmikan sejak 1990, telah meluluskan banyak santriwati yang berkiprah di masyarakat....