Sunday, December 25, 2016

RP - Self Opinion - Scary things in my life

“ Hal Hal Paling Menakutkan Yang Harus Saya Hadapi di Masa Depan “
#WorthyStory


Saya adalah Muslimah 29 tahun, ibu satu anak, dan seorang pegawai swasta sebuah E-commerce yang berkantor di Jakarta. Mungkin tidak ada yang istimewa pada saya karena secara kasat mata tidak jauh berbeda dengan wanita lainnya. Hanya saja proses hidup yang membuat jadi tidak biasa. Sejak 2012 saya menjalani hidup sebagai Single parent, dan dulu ketika masih single atau ketika muda belia saya fikir hal yang paling saya takutkan terjadi dalam hidup saya sebagai perempuan adalah jika terpaksa menjadi single parent bagi anak saya kelak. Dan ternyata ketakutan tersebut menjadi nyata di tahun 2012 setelah pasangan saya memutuskan untuk pergi. Saya tetap menjalani hidup dengan anak saya hingga sekarang Alhamdulillah kami bisa melewati 5 tahun kami.

Saat ini jika berfikir tentang ‘ hal hal paling menakutkan yang harus saya hadapi di masa depan ‘ sebenarnya tidak ada hal yang menakutkan lagi bagi saya setelah menjadi single parent. Namun, memang ada hal hal yang saya pikir tidak mudah untuk dihadapi di masa depan saya seperti:

-          Masa Depan anak saya
Hal yang cukup menguras fikiran karena sebagai orang tua saya merasa tidak seharusnya memaksakan ego saya karena anak juga punya hak untuk menentukan pilihan apa yang ingin dia ambil untuk hidupnya. Dimana dia akan mengenyam pendidikannya, bagaimana dia mengembangkan minat dan bakatnya, kapan dia akan memulai step berikutnya dalam hidup, dan jika suatu waktu dia akan pergi jauh dari saya, anak saya lelaki jadi timbul kekhawatiran bahwa semakin besar dia dan mengenal dunianya sendiri tidak menutup kemungkinan dia akan menjadi lebih mandiri dan bisa tanpa ibunya.

-          Kesendirian
Sebenarnya sudah cukup terbiasa dengan kesendirian yang lebih sering saya sebut dengan ‘kemandirian’ karena memang sejak remaja memutuskan untuk tidak berpacaran. Dan ketika memiliki anak pun saya berperan sebagai orang tua tunggal. Dan baru menyadari bahwa semakin besar anak saya maka semakin mungkin pergi dari saya dan pada akhirnya saya sendiri dan saat itulah merasa bahwa kesendirian di usia yang semakin menua ini membuat saya seperti ada yang kurang dalam hidup. Beberapa sahabat dan kerabat telah menyarankan untuk mencari pendamping hidup kembali, namun saya merasa hal tersebut tidak semudah membalikkan tangan. Beberapa tahun lalu saya sempat merasa khawatir akan hal tersebut, khawatir bila saya tidak akan mendapatkan pendamping lagi. Namun, sekarang meski masih ada perasaan khawatir, saya sudah lebih ikhlas dan lebih dapat legowo akan apapun keputusan Tuhan nantinya. Mencoba untuk meyakinkan diri sendiri bahwa masih banyak hal lain yang dapat saya kerjakan jika memang harus ‘sendiri’.

-          Kematian yang buruk
Hal yang ingin saya hindari dalam hidup adalah su’ul khotimah atau mati dalam keadaan buruk. Bagaimanapun keadaan selama hidup saya selalu berharap agar dapat mati atau menghadap Tuhan dalam keadaan baik. Baik keadaan matinya, sebab kematiannya, dan meninggalkan nama yang baik pula untuk yang ditinggalkan. Begitu pula dengan anak saya karena anak saya adalah tanggung jawab saya. Saya selalu berharap bahwa anak sayapun dapat memiliki kehidupan yang baik dan khusnul khotimah atau menghadapi akhir hidupnya dengan baik.


Saya fikir itulah 3 hal yang terkadang saya khawatirkan dalam hidup saya. Selain itu saya rasa adalah hal yang biasa dalam hidup. Tidak perlu takut untuk menjalani hidup selama masih ada Tuhan, masih ada Sahabat, masih ada Anak / keluarga, masih ada kepercayaan terhadap orang lain. 

No comments:

Post a Comment

Reuni 2 Dekade Alumni Pondok Modern Gontor Putri 2004 di Solo, Jawa Tengah

Pesantren Putri Pondok Modern Darussalam Gontor yang diresmikan sejak 1990, telah meluluskan banyak santriwati yang berkiprah di masyarakat....